Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2013

Salah Berdoa

Gambar
  Salah Berdoa Assalamualaikum wr wb. Ini kejadian nyata yang dilihat oleh Istri saya. Sekitar seminggu yang lalu ketika setelah selesai sholat magrib. Istri saya berdiri di depan rumah. Di depan rumah saya ada sebuah gang kecil yang menghubungkan jalan satu ke jalan lainnya dan kondisinya agak gelap. Dari arah mushola dekat rumah, muncul serombongan anak-anak berumur kelas 1 sampai kelas 5 SD kurang lebih ada 5 orang. Mereka akan pulang dari mushola ke rumah masing masing dan harus melewati gang tersebut. Istri saya memperhatikan kejadian tersebut. Mereka tiba-tiba berhenti bergerak dan saling berbicara: “Wah ngeri nih lewat gang ini. Takut ada setannya,” kata seorang anak “Iya nih…takut gelap banget sih jalannya,” timpal yang lain. “Ya udah kita berdoa aja terus kita lari timpal anak yang lainnya. Yuk kita berdoa…..satu….dua…tiga…. Bismika allohuma ahya wabismika amuut ..(doa sebelum tidur)….,” kata mereka serentak seraya mereka lari secepat cep

Riya, Penghapus Catatan Amal Kebaikan

Gambar
  Riya, Penghapus Catatan Amal Kebaikan Jakarta – Pada waktu sahur, seorang Abid (orang yang sedang beribadah) membaca surat ‘Thaa Haa’ di biliknya yang berdekatan dengan jalan raya. Selesai membaca, dia merasa sangat mengantuk. Lalu ia putuskan untuk tidur. Dalam tidurnya, dia bermimpi melihat seorang laki-laki turun dari langit dan menbawa Alquran. Lelaki itu datang menemuinya dan segera membuka kitab suci itu di depannya. Dijelaskannya surat ‘Thaa Haa’, dan diperlihatkannya halaman demi halaman agar terlihat jelas oleh Abid. Abid melihat setiap kalimat surat itu dicatat sepuluh amal kebajikan sebagai pahala bacaannya, kecuali satu kalimat saja yang catatannya dihapus. Lalu Abid bertanya, “Demi Allah, sesungguhnya aku telah membaca seluruh surat ini tanpa meninggalkan satu kalimat pun. Tetapi mengapa catatan pahala untuk kalimat ini dihapus?” “Benar seperti katamu, engkau memang tidak meninggalkan satu kalimat pun dalam bacaanmu tadi, dan untuk kalimat itu sud

Kesenangan (Cinta) Duniawi yang Melalaikan

Gambar
  Kesenangan (Cinta) Duniawi yang Melalaikan Firman Allah : (38:30) D an Kami karuniakan kepada Daud, Sulaiman, dia adalah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat ta’at (kepada Tuhannya), (38:31) (ingatlah) ketika dipertunjukkan kepadanya kuda-kuda yang tenang di waktu berhenti dan cepat waktu berlari pada waktu sore, (38:32) maka ia berkata: “Sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap barang yang baik (kuda) sehingga aku lalai mengingat Tuhanku sampai kuda itu hilang dari pandangan”. (38:33) “Bawalah kuda-kuda itu kembali kepadaku. Lalu ia potong kaki dan leher kuda itu”. Empat ayat diatas adalah dari Surot Shood, menceritakan suatu kisah ibrah berkenaaan kesenangan / kecintaan duniawi yang bisa melalaikan ketaatan terhadap perintah Allah. Ayat pertama, (38:30) informasi kepada kita bahwa Allah memberikan karunia kepada Nabi Daud as, seorang anak yang merupakan sebaik-baik hamba Allah dan amat taat kepada Allah, yaitu Nabi Sulaiman as. Ayat kedua, (

Belajarlah dari Khadijah

Gambar
Belajarlah dari Khadijah Oleh: Fatimah Usman ”ALLAH tidak menganugerahkan kepadaku seorang istri sebagai pengganti yang lebih baik daripada Khadijah ra. Dia beriman kepadaku ketika orang-orang mengingkari kenabianku; dia membenarkanku ketika orang-orang mendustakan diriku; dia membantuku dengan harta kekayaannya ketika orang lain tidak mau memberiku, dan dari rahimnya Allah menganugerahkan anak-anak bagiku, bukan dari perempuan lain.” Demikian terjemahan dari Sabda Rasulullah Muhammad SAW yang seringkali didengar oleh para sahabat beliau, termasuk oleh istri beliau sesudahnya, Aisyah, sehingga dia sangat cemburu kepada Khadijah sekalipun sudah almarhum. Khadijah adalah seorang istri yang penuh dengan sifat keibuan, mampu menjadi pelipur lara di saat sang suami (waktu itu belum menjadi nabi) mengalami kehausan kasih sayang karena sejak kecil sudah yatim-piatu. Beliau istri yang penyabar dan penuh perhatian, sekalipun suami (Muhammad) suka pergi untuk ber-tahannu

Ujian Allah

Gambar
  Ujian Allah Rasulullah SAW bersabda: “Sungguh Allah akan menguji kamu dengan berbagai cobaan, sebagaimana kamu menguji (membakar) emas dengan api. Ada orang yang keluar (dari ujian tersebut) seperti emas murni, orang itulah yang dilindungi Allah dari kejelekan; ada juga orang yang keluar seperti emas yang tidak murni, orang itu masih dipenuhi keraguan; dan terakhir ada orang yang keluar seperti emas hitam, orang itulah yang terkena fitnah (siksa).”  (HR Al Hakim dalam al-Mustadrak dan dia menganggapnya shahih no 7878. Hadits ini diriwayatkan juga oleh ath-Thabrani dalam al-Mu’jam) Pernah Anda mengamati begaimana emas dibakar dengan api? Jika menginginkan emas murni 24 karat, Anda harus memanggangnya di atas api yang lebih besar. Diantara manusia itu ada yang keluar (dari ujian) bak emas murni, yaitu emas yang bersih dan bening seketika. Adakah di antara kita orang yang keluar seperti emas murni tersebut? Jika ada, berarti ialah orang yang dilindungi Allah SWT.

Bersaksilah Karena Allah

Gambar
  Bersaksilah Karena Allah Allah berfirman, “ Hendaklah kalian tegakkan persaksian karena Allah .” (QS. Ath-Thalaq: 2) Jangan bersaksi karena hanya ingin disebut orang yang berkata benar. Jadikanlah persaksian dan ucapan Anda karena Allah, dengan mengharap pahala dan ridha-Nya. Jika Anda belajar, jadikan belajar itu hanya karena Allah, jika berjihad, jadikan jihad itu hanya karena Allah. Jika berderma, jadikan derma itu hanya karena Allah. Jika Anda belajar karena ingin disebut sebagai seorang intelektual, maka api neraka telah menyala untuk Anda. Begitu juga jika berjihad agar disebut sebagai pejuang; dan berderma agar disebut dermawan. Karena itu, ada sebuah hadits yang menguraikan soal itu: Dalam riwayat Muslim, dari Abu Hurairah ra.; “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, `Sesungguhnya orang yang pertama kali disidang pada hari kiamat adalah orang yang mati syahid. Dia akan dihadapkan pada nikmat-nikmatnya dan dia mengenalnya. (Allah) berkata, `Apa yang e

Ketika Naira Berjilbab

Gambar
  Ketika Naira Berjilbab Adalah Naira seorang gadis remaja lulus SMU. Naira memiliki wajah yang cantik, tubuhnya langsing, dengan tinggi hampir 170 cm. Naira memilik kegemaran yang jarang dimiliki oleh wanita seusianya yakni berolahraga. Hampir semua bidang olahraga ia kuasai. Ketika teman-temannya mendaftar diperguruan tinggi dengan memilih jurusan yang populer, banyak diminati agar mudah mencari kerja, atau memilih bidang yang bergengsi misalnya; Naira justru memilih untuk kuliah di Universitas Negeri Jakarta [ dulu namanya IKIP] mengambil jurusan ‘langka’, – olahraga -. Selama Naira kuliah ia mengambil jurusan olahraga voli. Selain cantik, Naira cerdas, ia berprestasi. Sehingga dimasa kuliahnya ia juga mampu mencari uang sendiri. Misanya memberi pelajaran privat berenang; mengajar ilmu beladiri, senam di kursus-kursus. Kepandaian ber volinya juga memberi dampak bagi lingkungan tempat tinggalnya. Ia melatih warga dan sering memenangkan lomba voli dalam rangka 17-

Menyebarkan Salam

Gambar
  Menyebarkan Salam Bagian perkara yang akan menumbuhkan cinta dan kasih sayang antara sesame adalah menyebarkan salam (kedamaian) dan mewujudkannya. Karena itulah ada beberapa hadits Rasulullah SAW yang menganjurkan dan menjelaskan dampak positif dan keutamaannya: Barra Ibn Azib ra. berkata, “Rasulullah SAW memerintahkan kita akan tujuh perkara: (1) menjenguk orang sakit, (2) mengiringi jenazah, (3) mendoakan orang yang bersin, (4) menolong orang yang lemah, (5) membantu orang yang teraniaya, (6) menyebarkan salam dan (7) melaksanakan sumpah dengan baik.” (HR. Bukhari dan Muslim) Dari Abu Hurairah ra., ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Kalian tidak akan masuk surga, kecuali dengan beriman. Kalian tidak akan beriman, kecuali dengan saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan kepada sesuatu yang jika kalian lakukan, maka kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam diantara kalian!” (HR. Muslim) Dalam riwayat Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad, dari An

Nasehat – Nasehat Seputar Membaca Al-Qur’an

Gambar
  Nasehat – Nasehat Seputar Membaca Al-Qur’an   Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan Allah kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam. Al-Qur’an adalah sumber hukum yang pertama bagi kaum muslimin. Banyak sekali dalil yang menunjukkan keutamaan membaca Al-Quran serta kemuliaan para pembacanya. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala , artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rizki yang kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharap perniagaan yang tidak akan merugi.” (Faathir : 29). Al-Qur’an adalah ilmu yang paling mulia, karena itulah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya bagi orang lain, mendapatkan kemuliaan dan kebaikan dari pada belajar ilmu yang lainya. Dari Utsman bin Affan radhiyallah ‘anhu , beliau berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan meng

Menahan Amarah dan Penuh Kasih Sayang

Gambar
  Menahan Amarah dan Penuh Kasih Sayang Kelemah lembutan adalah akhlak mulia. Ia berada diantara dua akhlak yang rendah dan jelek, yaitu kemarahan dan kebodohan. Bila seorang hamba menghadapi masalah hidupnya dega kemarahan dan emosional, akan tertutuplah akal dan pikirannya yang akhirnya menimbulkan perkara-perkara yang tidak diridhoi Allah ta’ala dan rasul-Nya. Dan jika hamba tersebut menyelesaikan masalahnya dengan kebodohan dirinya, niscaya ia akan dihinakan manusia. Namun jika dihadapi dengan ilmu dan kelemahlembutan, ia akan mulia di sisi Allah ta’ala dan makhluk-makhluknya. Orang yang memiliki akhlak lemah lembut, insya Allah akan dapat menyelesaikan problema hidupnya tanpa harus merugikan orang lain dan dirinya sendiri. Melatih diri untuk dapat memiliki akhlak mulia ini dapat dimulai dengan menahan diri ketika marah dan mempertimbangkan baik buruknya suatu perkara sebelum bertindak. Karena setiap manusia tidk pernah terpisahkan dari problema hidup, jika

Sholat Subuh, Ujian Terberat Bagi Munafikin

Gambar
  Ceritanya, suatu ketika, Dr. Raghib menemui seorang ustadz (da’i) yang ceramahnya begitu memukau dan menanyakan perihal penyebab da’i itu jarang salat Subuh berjamaah di masjid. Pertanyaan ini diajukan, setelah sebelumnya beliau mengamati langsung beberapa Hari dan ikut salat Subuh di masjid dekat rumah si da’i, namun tidak melihat sang da’i salat Subuh di situ. Mendapat pertanyaan demikian, sang da’i dengan enteng dan tanpa rasa malu menjawab pertanyaan Dr. Raghib: ” Maafkan saya, semoga Allah mengampuni saya dan mengampuni Anda. Kondisi saya sangat sulit. Pagi-pagi saya sudah mulai kerja, sementara tidur agak terlambat. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Mendengar jawaban seperti itu, kontan saja hati beliau bergejolak, jiwanya terasa sempit dan tenggorokkannya terasa tersumbat. Akhirnya, dari kejadian itu beliau termotivasi untuk segera menulis sebuah buku tentang hikmah di balik salat Subuh, yang kemudian -atas kehendak Allah swt.- buku itu (Mist

Melihat Peristiwa Di ‘Alam Gaib’

Gambar
Melihat Peristiwa Di ‘Alam Gaib’ Bisakah kita melihat ‘makhluk’ dimensi lain? Bagaimana rupa mereka itu? Apakah mereka juga memakai kendaraan seperti kita? Apakah mereka juga bersosialisasi? Apakah mereka juga bisa terluka ? Inilah sebuah peristiwa yang sangat unik. Bukan penggalan cerita televisi, yang lagi ‘musim’ menceritakan keberadaan alam gaib. Seperti sinetron Jinny oh Jinny, tuyul mbak yul, Jin dan Jun, atau sinetron sejenisnya…. Waktu itu sore hari, hujan sedang rintik-rintik membasahi bumi. Matahari sudah turun di ufuk barat, menunjukkan waktu maghrib hampir tiba. Para binatang ternak sudah masuk ke kandangnya masing-masing, bahkan yang namanya ayam, tidak berani lagi berkeliaran di pelataran karena matanya tidak lagi bisa melihat ketika senja telah tiba. Para santri dan jamaah masjid keluar dari rumahnya untuk menuju masjid atau mushalla atau surau tempat mereka melakukan shalat berjamaah. Pada saat itu saya sedang berada di perjalanan. Kendaraan yang saya kemudika

Jangan Sampai Amal Kita Hangus!

Gambar
Jangan Sampai Amal Kita Hangus! Sebentar lagi seorang penghuni surga akan masuk, sabda Rasulullah SAW kepada para sahabat. Mendengar kabar menarik tersebut, semua mata tertuju ke pintu masjid. Dalam benak para sahabat, terbayang sesosok orang yang luar biasa. Tiba-tiba masuklah seorang pria yang mukanya masih basah dengan air wudhu. Penampilannya biasa-biasa saja. Ia pun bukan orang terkenal. Abu Umamah Ibnu Jarrah, demikian namanya. Bayangan para sahabat akan sosok luar biasa tidak menjadi kenyataan. Keesokan harinya, peristiwa serupa terulang kembali. Demikian pula hari ketiga. Para sahabat penasaran, Amal apa gerangan yang dimiliki orang ini sampai-sampai Rasul menyebutnya calon penghuni surga? Salah satunya Abdullah bin Amr bin ‘Ash. Ia pun meminta izin kepada Abu Umamah untuk menginap tiga hari di rumahnya. Tiga hari tiga malam Abdullah memperhatikan, mencermati, bahkan mengintip tuan rumah. Namun tidak ada satu pun yang istimewa. Hari-hari yang ia lewati tidak jauh be

Niat Saja Tak Cukup, Berbuatlah

Gambar
Niat Saja Tak Cukup, Berbuatlah Sore kemarin sebuah pelajaran kembali saya dapatkan. Kali ini dari Ayahanda sahabat saya yang tahun lalu baru saja menunaikan ibadah haji. Ia nampak bahagia bisa menjalankan ibadah ke tanah suci, sebahagia semua orang yang pernah berhaji. Bercerita ia tentang berbagai pengalamannya selama menjadi tamu Allah, tentang makam Rasulullah dan semua hal menakjubkan di tanah suci. Namun dari semua cerita itu, ada satu bagian yang benar-benar menarik perhatian. Yakni ketika sampai pada cerita tentang, bagaimana ia bisa berangkat pergi haji, padahal uang tabungannya belumlah mencukupi. Kisah-kisah unik dan ajaib tentang orang-orang yang pergi haji pun berlanjut, dan kisah dari Ayahanda sahabat saya ini menambah daftar panjangnya. Kita pernah mendengar ada seorang pengemis yang bisa berangkat haji lantaran ia senantiasa menjaga mulutnya dari kata-kata yang sia-sia. Begitu pun kisah tentang tukang sol sepatu yang bisa berhaji karena kebaikannya terhadap tetang

Ketika Abu Nawas Berdoa Minta Jodoh

Gambar
Ketika Abu Nawas Berdoa Minta Jodoh Ahmad Sudaisih – blogspot Ada saja cara Abu Nawas berdoa agar dirinya mendapatkan jodoh dan menikah. Karena kecerdasan dan semangat dalam dirinya, akhirnya Abu Nawas mendapatkan istri yang cantik dan shalihah. Sehebat apapun kecerdasan Abu Nawas, ia tetaplah manusia biasa. Kala masih bujangan, seperti pemuda lainnya, ia juga ingin segera mendapatkan jodoh lalu menikah dan memiliki sebuah keluarga. Pada suatu ketika ia sangat tergila-gila pada seorang wanita. Wanita itu sungguh cantik, pintar serta termasuk wanita yang ahli ibadah. Abu Nawas berkeinginan untuk memperistri wanita salihah itu. Karena cintanya begitu membara, ia pun berdoa dengan khusyuk kepada Allah SWT. “Ya Allah, jika memang gadis itu baik untuk saya, dekatkanlah kepadaku. Tetapi jika memang menurutmu ia tidak baik buatku, tolong Ya Allah, sekali lagi tolong pertimbangkan lagi ya Allah,” ucap doanya dengan menyebut nama gadis itu dan terkesan memaksa kehendak Allah. Abu

Do'a Nabi Khidir

Do'a Nabi Khidir (Didalam kitab Tanwirul Qulub Hal. 484) Bismillahi Masya Allah Laayasukul Khaera Illallah.... Bismillahi Masya Allah Laayasrifusua' Illallah..... Bismillahi Masya Allah Maakana Minni'mati Faminallah.... Bismillahi Masya Allah Walaahaula Walaakuwwata Illabillah... Ibnu Abbas berkata : Siapa yang membaca do'a ini ketika pagi dan sore 3x, maka Allah SWT akan menyelamatkannya dari tenggelam, kebakaran, pencurian, setan, penguasa dzalim, dan binatang berbisa.